Juventus Kalahkan AC Milan Dengan Skor Akhir 4-0

Situs Judi Online - Medhi Benatia mencetak dua gol saat Juventus mengklaim Coppa Italia untuk musim keempat berturut-turut di Stadio Olimpico di Roma.

Juventus mengamankan leg pertama dari kemungkinan ganda domestik sebagai babak kedua blitz, dibantu oleh dua Gianluigi Donnarumma howlers, melihat pemegang merangsek ke kemenangan 4-0 atas AC Milan di final Coppa Italia.

Medhi Benatia adalah pahlawan yang tidak mungkin bagi tim asuhan Massimiliano Allegri, bek yang mencetak dua gol dari sudut untuk membantu Juventus mengamankan trofi untuk tahun keempat berturut-turut.

Mereka bisa menambahkan gelar Serie A pada hari Minggu jika mereka lebih baik hasil Napoli, meskipun selisih gol unggul mereka berarti itu adalah masalah kapan, daripada jika, mereka mengklaim Scudetto untuk musim ketujuh berturut-turut.

Serangan jarak jauh Douglas Costa terjepit di antara dua gol Benatia, sementara penderitaan Milan lengkap ketika pemain pengganti Nikola Kalinic masuk ke gawangnya sendiri dari situasi set-piece lainnya.

Tim Gennaro Gattuso bermain baik di babak pertama tetapi berantakan setelah istirahat, harapan mereka untuk memenangkan kompetisi untuk pertama kalinya sejak 2003 tersisa di reruntuhan di Roma.

Penyebab mereka tidak terbantu oleh dua kesalahan mencolok dari penjaga gawang Donnarumma, ketika Milan kebobolan empat dalam waktu 20 menit yang mencengangkan.

Kehadiran Andrea Pirlo di lapangan sebelum kick-off menarik penerimaan yang meriah dari semua sisi tanah, dengan mantan pemain internasional Italia - tokoh legendaris dengan kedua klub - memamerkan trofi untuk diperebutkan dalam mode keren biasa.

Allegri memilih untuk meninggalkan Gonzalo Higuain - yang hanya berhasil mencetak satu gol dalam sembilan pertandingan terakhirnya di semua kompetisi - di bangku cadangan, alih-alih memilih Mario Mandzukic sebagai titik fokus serangan.

Kroasia mengirim sundulan ke bawah langsung ke Donnarumma selama babak pertama yang melihat Juventus mengontrol penguasaan tanpa membawa terlalu banyak ancaman menyerang.

Sebaliknya itu Gianluigi Buffon yang merupakan kiper yang sibuk sebelum jeda, pemain veteran itu melepaskan tembakan keras dari Patrick Cutrone dan Suso ketika Milan mengajukan masalah pada serangan langka mereka ke wilayah lawan.

Namun, setelah berdiri kaki-ke-jari kaki dengan lawan mereka selama 45 menit, sisi muda Gattuso runtuh dalam mode spektakuler dalam menghadapi serangan Juventus.

Ada sedikit Donnarumma bisa lakukan tentang kepala Benatia untuk memecah kebuntuan, bek mengarahkan upaya perulangan ke gawang dari pengiriman Curling Miralem Pjanic.

Namun, penjaga remaja itu bersalah atas dua gol berikutnya, dimulai dengan kegagalannya untuk mempertahankan bola rendah kaki kiri Costa, yang meleset datang segera setelah ia melepas penyelamatan spektakuler untuk menolak Paulo Dybala.

Benatia juga mendapat manfaat dari kesalahan untuk mencetak gol lagi melawan Milan yang terguncang, Donnarumma dengan misterius menjatuhkan bola langsung ke jalur bek tengah, meninggalkannya dengan tendangan yang mudah dari jarak dekat.

Blaise Matuidi beruntung tidak mencetak gol sendiri, mengiris salib melawan kayu, tetapi keberuntungan meninggalkan Kalinic di ujung yang lain, sundulannya melirik melewati Donnarumma untuk mengakhiri malam yang benar-benar menyengsarakan bagi Milan.



Statistik Key Opta:

- Juventus memenangkan Coppa Italia untuk kali ke-13, yang keempat berturut-turut - tidak ada tim lain yang mengangkat trofi lebih dari dua kali berturut-turut.
- Terakhir kali Juventus mengalahkan AC Milan dengan selisih gol 4+ adalah pada tahun 1997 (kemenangan tandang 6-1 di Serie A).
- Tiga dari lima gol Medhi Benatia untuk Juventus telah dicetak melawan AC Milan, termasuk dua gol malam ini - satu-satunya untuk Bianconeri.